Meski sudah dirilis pada tahun 2019, PARASITE tetaplah memberikan kesan yang cukup mendalam bagi saya setiap kali menontonnya kembali.
Saya tidak pernah menyesal menjadikan PARASITE sebagai satu dari sekian film terbaik yang pernah saya tonton. Padahal saat itu saya masih belum tahu kalau film karya Bong Joon Ho ini bakal menjadi salah satu film yang paling berpengaruh dalam sejarah sinematik dunia.
Memboyong Palme d’Or dalam Cannes Film Festival 2019, PARASITE memang hadir bak topan yang memporak porandakan hagemoni Hollywood di industri perfilman dunia.
Berhasil jadi film berbahasa asing terbaik dalam Golden Globe Award dan BAFTA
Award di tahun yang sama, PARASITE pun mendaki tangga tertinggi saat
memboyong empat Piala Oscar dari ajang perfilman paling bergengsi di Bumi, 92nd
Academy Awards.
Sutradara - Aktor Aktris PARASITE di Academy Awards © AMPAS |
Tak main-main, keempat Piala Oscar dibawa pulang PARASITE kala itu untuk kategori Best Original Screenplay, Best International Feature Film, Best Director dan tentunya Best Picture.
Pencapaian ini menjadikan PARASITE
sebagai film non bahasa Inggris pertama yang meraih Best Picture.
Padahal di tahun itu, PARASITE si film Asia Timur ini harus bersaing dengan film-film karya sutradara yang namanya sudah begitu mentereng di industri sinematik dunia seperti FORD V FERRARI (James Mangold), THE IRISMAN (Martin Scorsese), JOJO RABBIT (Taika Waititi), serta tentunya JOKER (Todd Phillips).
Lalu ada juga LITTLE WOMEN (Amy Pascal), MARRIAGE STORY (Noah
Baumbach), 1917 (Sam Mendes) hingga ONCE UPON A TIME IN HOLLYWOOD (Quentin
Tarantino) yang berhasil dikalahkan PARASITE.
Kini dua tahun
berlalu sejak pencapaian luar biasanya, PARASITE sudah bisa dinikmati di
banyak layanan streaming secara legal. Memberikan penghiburan di masa
pandemi Covid-19 ini.
Mengingatkan kembali bahwa kecerdasan bukan satu-satunya kunci untuk menjadi sukses dan kaya raya. Dan bergelimang harta bukanlah jaminan hidup akan aman karena kapan saja hidup bisa bercanda, dan membuat kita tergelincir dari tangga.
Sinopsis Film ’PARASITE’
Dengan ide cerita dan skenario dibuat oleh Joon Ho (dibantu Han Jin Won), film yang punya judul berbahasa Korea, GISAENGCHUNG ini fokus pada kehidupan empat orang miskin pengangguran usia produktif yang tinggal di rumah semi basement (banjiha).
Mereka adalah sang Ayah, Kim Ki Taek (Song Kang Ho), istrinya Chung Sook (Jang Hye Jin) dan kedua anak mereka, Kim Ki Woo (Choi Woo Shik) dan Kim Ki Jung (Park So Dam).
keluarga Kim saat melipat kardus pizza |
Demi menyambung hidup, keempat anggota keluarga Kim ini jadi pelipat kardus pizza meskipun dibayar sangat rendah. Bahkan untuk sekadar mengisi perut, Ki Taek rela makan roti tawar yang sudah berjamur tanpa mengeluh.
Begitu pula kakak-beradik Ki Woo dan Ki Jung
harus mencuri jaringan WiFi dari tetangga, demi memperoleh akses internet untuk ponsel-ponsel
mereka.
Harapan hidup
lebih baik tiba saat teman Ki Woo yakni Min Hyuk (Park Seo Joon) meminta
dirinya untuk menjadi guru bahasa Inggris dari Park Da Hye (Jung Ji So), anak
sulung pengusaha kaya raya, Park Dong Ik alias Nathan (Lee Sun Kyun).
Berkat bantuan Ki Jung dalam membuat ijazah palsu, Ki Woo pun menyamarkan dirinya sebagai Kevin, mahasiswa Universitas Yonsei, salah satu kampus paling bergengsi di Korea Selatan, agar Choi Yeon Gyo (Cho Yeo Jeong), istri Tuan Park, menerimanya bekerja sebagai pengganti Min Hyuk.
Merasa bahwa Nyonya Park sangat mudah
dikelabui, Ki Jung pun mulai mendatangkan satu-persatu keluarganya untuk
bekerja di kediaman keluarga Park. Usaha Ki Woo ini membuat dirinya bak serangga parasit yang mengajak rekan-rekannya untuk menginvasi tubuh
inangnya.
Ki Woo sebagai guru bahasa Inggris Da Hye |
'Invasi' keluarga miskin yang hendak naik tingkat lewat tangga tipu daya ini dimulai dengan Ki Jung yang menyamar sebagai Jessica, guru terapi seni lulusan Illinois untuk Park Da Song (Jung Hyeon Jun), adik dari Da Hye.
Setelah memfitnah sang pekerja lama, Ki Taek pun mengisi posisi sebagai sopir
pribadi Tuan Park. Puncaknya, Chung Sook jadi ART (Asisten Rumah Tangga)
menggantikan Gook Moon Gwang (Lee Jung Eun), yang dipecat Nyonya Park setelah
dijebak jadi pengidap TBC oleh keluarga Kim.
Merasa ada di atas angin, keluarga Kim pun menikmati kenyamanannya. Apalagi ternyata Tuan dan Nyonya Park berniat mengajak kedua anaknya untuk berkemah, sehingga membuat keluarga parasit ini bertingkah bak pemilik rumah mewah mereka.
Namun bak petir yang menggelegar dan mengagetkan semua orang saat air hujan dengan damai turun ke Bumi, seperti itulah kondisi keluarga Kim saat Moon Gwang mendadak datang di kala keempat ’parasit’ ini mabuk bersama menikmati alkohol mahal sanf majikan.
Moon Gwang mengaku pada Chung Sook bahwa dirinya meninggalkan
sesuatu di ruang bawah tanah.
keluarga Kim saat bersantai di rumah keluarga Park |
Tanpa diketahui keluarga Park, Moon Gwang rupanya masuk ke sebuah pintu tersembunyi menuju bunker rahasia yang menjadi tempat tinggal suaminya, Oh Geun Sae (Park Myung Hoon) yang sudah diam-diam hidup di dalam sana selama empat tahun demi kabur dari kejaran lintah darat.
Di tengah kondisi kacau itu, Moon Gwang juga mengetahui rahasia keluarga Kim dan mengancam mereka untuk melaporkannya kepada
Tuan dan Nyonya Park.
Perkelahian pun terjadi antara keluarga Kim dan pasangan suami istri itu. Di waktu yang serba genting itu, keluarga Park mendadak pulang tiba-tiba.
Tak ingin akal bulus mereka terbongkar, keluarga Kim mengunci Moon Gwang dan
Geun Sae di bunker, tanpa menyadari kalau Moon Gwang sudah tewas.
Bersembunyi di ruang tamu, Ki Taek mendengar celetukan Tuan Park mengenai
tubuhnya yang bau.
Sebuah celetukan
yang nantinya bakal membangkitkan nafsu mengerikan, sekaligus membawa sebuah mimpi
buruk baik pada keluarga Kim dan keluarga Park.
Review Film 'PARASITE' Menurut Saya
Dalam 132 menit PARASITE
ini berjalan, jujur pada awalnya saya sama sekali tidak menaruh empati pada
keluarga Kim. Bagaimana mungkin empat orang usia produktif hanya berakhir
sebagai pelipat kotak pizza bertarif rendah?
Bukankah Ki Woo punya kemampuan bahasa Inggris setara mahasiswa? Atau Ki Jung sangat berbakat di bidang desain?
Belum lagi diceritakan bahwa Chung Sook adalah mantan atlet
lempar martil peraih medali perak, sedangkan Ki Taek sang kepala keluarga pernah memiliki bisnis sebelumnya meskipun bangkrut dan mantan sopir vallet
parking.
Keluarga Kim bukanlah empat orang tanpa keahlian yang butuh dikasihani murni karena jerat kaum marjinal. Bagi saya, mereka adalah empat orang tanpa privelese, tangga utama mencapai kekayaan.
Ki Jung dan Ki Woo mencuri WiFi tetangga di jamban |
Melihat Ki Woo dan Ki Jung tanpa dosa ’numpang’ WiFi tetangganya, hingga Ki
Taek yang membiarkan rumahnya memperoleh semprotan fogging gratis, saya
akhirnya paham. Keluarga Kim adalah gambaran sifat paling dasar manusia yang
ingin nasibnya berubah tapi tanpa perlu berusaha terlalu keras.
Khayalan babu itulah yang akhirnya membuat saya terpikat tanpa sadar pada keluarga Kim. Memperkuat anggapan bahwa kecerdasan tak ada hubungannya dengan kekayaan, membuat Ki Woo dan Ki Jung hadir bak superhero sejati.
Kakak beradik ini secara gamblang
membuktikan bahwa mereka yang berduit melimpah belum tentu cerdas luar biasa. Di mana untuk mencapai puncak, yang penting dimiliki adalah momentum dan kesempatan, bukan hanya sekadar peralatan hiking lengkap.
Bahkan tipu daya yang mereka lakukan dan menimbulkan gelak tawa itu seolah memperkuat gambaran menyedihkan mengenai bagaimana masyarakat dan mungkin kita semua, dalam memandang strata sosial itu sendiri.
Kita mungkin adalah bagian yang mudah terpikat dengan
mereka lulusan luar negeri, menguasai kata-kata sulit dan berbahasa asing, dan percaya mentah-mentah sebagai sosok pintar dan layak dipercaya.
Seolah ikut tergelak dengan kebodohan Nyonya Park, Joon Ho menempatkan para penonton sebagai ’pendamping’ si miskin yang ingin hidup nyaman lewat tindakan kriminal.
Protagonis dalam PARASITE jelas-jelas ada di pihak yang salah, tapi saya justru berharap kalau akhirnya mereka mampu hidup bahagia.
Tidak peduli kalau
keberhasilan itu didapat dari darah yang tertumpah dan kekerasan. Karena
bukankah menjadi parasit dalam hidup orang kaya itu tidak masalah? Toh
mereka punya uang!
Ki Taek saat berusaha kabur dan sembunyi |
Kompas moral yang
keliru ini pula yang menjadi penguat diri saya bahwa Tuan Park memang layak
memperoleh akhir yang mengerikan. Bahwa sah-sah saja motif pembunuhan
seseorang itu dipicu oleh sesuatu yang sangat sederhana yakni bau.
Kalian tentu sangat tahu bahwa bau tidak seperti kecerdasan, di mana bau bisa memperlihatkan strata sosial seseorang.
Makin kaya orang itu, aroma yang semerbak wangi jelas akan
menguar dari tubuhnya. Aroma-aroma duniawi dari semprotan-semprotan botol Mark Jacobs, Calvin
Klein, Paco Rabanne, Versace hingga Jo Malone.
Sehingga sebuah hal yang lumrah kalau kalangan tajir bakal begitu pongah dengan aroma tubuh mereka, serta jadi begitu peka saat ada aroma menusuk busuk yang tercium di sekitarnya.
Hanya saja aroma-aroma tak wangi yang jadi identitas kaum susah ini
justru bisa menjelma menjadi harga diri yang patut untuk dilindungi meskipun
nyawa taruhannya. Sebuah pemantik Ki Taek yang membuat kesadarannya tergelincir ke jurang pertaruhan.
Tentu melihat paruh kedua PARASITE hingga adegan klimaksnya, adalah sesuatu yang begitu mengejutkan.
Sutradara Bong begitu cerdas membawa cerita drama komedi menjadi sebuah drama thriller
lewat adegan demi adegan yang mengalir begitu kuat. Sehingga membuat siapapun
akan terpikat dan enggan berpaling, ikut merasakan tensi yang meningkat lewat berbagai tone cerita dinamis.
Didukung oleh akting meyakinkan baik dari keluarga Kim dan keluarga Park, sutradara Bong membangun PARASITE dengan perlahan, begitu efektif dan enggan terburu-buru.
Seolah kita diangkat
dari rumah semi basement keluarga Kim yang penuh air berlumpur, menaiki
tangga dan tiba di halaman kediaman keluarga Park yang dipenuhi cahaya
matahari.
Nyonya Park di bawah kendali keluarga Kim |
Mungkin jika bukan Bong Joon Ho, PARASITE berpotensi menjadi sebuah film yang tergelincir sentimentil dan terlalu mendramatisasi kemiskinan.
Namun Joon Ho tidaklah demikian. Dia membawa kita pada sebuah drama mendebarkan lewat pergerakan kamera dan sudut pengambilan gambar penuh makna.
Bong Joon Ho menyampaikannya secara tersirat, tarikan garis-garis imajiner yang seolah membingkai dan memisahkan keluarga Park dengan keluarga Kim.
Dan hingga dua tahun sejak perilisannya, PARASITE masihlah tetap seru diperdebatkan dalam berbagai forum.
Pilihan kanan atau kiri akan selalu meluap dari
ruang-ruang diskusi, menjadikan film ini salah satu kritikan sosial tanpa tedheng aling-aling yang sukses
melanjutkan estafet Joon Ho dari MEMORIES OF MURDER (2003), THE HOST
(2006), MOTHER (2009) dan SNOWPIERCER (2013).
Bahkan hingga saat ini, perdebatan kecil suami istri Kim di ruang tamu keluarga Park sembari melihat taman dibasahi hujan masih tetap membekas di benak saya.
"Nyonya Park sangat naif dan baik. Dia kaya, tapi tetap baik", celetuk Ki Taek.
"Bukan 'kaya tapi tetap baik', melainkan 'baik karena dia kaya'! Jika aku punya uang sebanyak ini, aku juga akan jauh lebih baik hati," sanggah Chung Sook.
Mungkin memang itulah yang
terjadi.
Karena bisa saja
dalam kondisi terjepit dan harus bersikap cerdas, kita mungkin bakal senekat
keluarga Kim.
Bukankah kebaikan itu memang mahal harganya?
mbak arai, aku penasaran banget nih utk nonton filmnya. Setelah baca sinopsis mba jadi ngidam nonton filmnya
BalasHapusini jadi film korea pertama yang aku tonton di bioskop. seru banget emang ya filmnya. aku udah ngulang lagi juga filmnya.
BalasHapusFilm ini banyak yg suka dan banyak dapat penghargaan. Tapi IMO ceritanya B aja sih
BalasHapusfilm ini adalah film yang mempertemukan aku sama park so dam pertama kali, karena mirip sama kim go eun, padahal sebelumnya dia pernah main di cinderella with 4 knight tapi aku gak ngeh. akting so dam di parasite bisa kukatakan "edan" banget, bagus. udah mah emang alur ceritanya bagus, plot twist berseliweran dan ending yang bikin gemes. wajar sih kalau film ini banyak meraih penghargaan.
BalasHapusAku belum nonton nii film Parasite.
BalasHapusKayaknya bakalan nguras emosi nggak sih kak nontonnya? Aku cuma baca review-nya kok yaa jadi greget sama keluarga parasit ini, wkwkwkw
wah setiap kata dan kalimat aku sambil membayangkan adegan yang ini ya yangitu ya hehehe keren kak detail dan sangat dalam rwviewnya sudut pandangnya laus. layak jika parasite booming kala itu ya
BalasHapusFilm teruwow asli ini, realistis juga menurutku cuma gak kuat adegan yang bacok bacokan menjelang ending
BalasHapusAku belum nonton film ini sih. Agak ngeri awalnya. Tapi baca ini seru juga ya hihihi soalnya beberapa temen pada ngomongin juga dan dapet penghargaan juga ya. Soon deh agendakan :)
BalasHapusfilm ini emang gokil banget sih :) nonton dari mulai di bioskop yang rasanya sanggat mencekam hehe.. sampai nonton sendiri juga rasanya mash mencekam hehe.. gak bisa nebak awalnya, ternyata oh ternyataaa
BalasHapusDuhh aku merasa kudet bangett blm nonton inii. pas baca reviewnya jadi kepingin nontonn. Kak Arai selalu detaill nihh kalo nuliss, bikin ikut deg2kan ajaa
BalasHapusEndingnya memang benar-benar tidak terduga. So pantes banget Film Parasite ini meraih banyak penghargaan sekaligus.
BalasHapusBenar-benar bagus ya alur ceritanya, film yang ini sangat memberikan inspirasi dan edukasi sosial. Pantes dpt penghargaan.
BalasHapusWah baca ini menarik banget jadinya ak pengin nonton mbak, padahal ini film udha recomended lama ya.aku tuh ketakutan nonton film korea atau drakor, takut kecanduan
BalasHapusSudah nonton filmnya, dan keren sih menurutku. Banyak makna dari setiap adegan dalam film tersebut. Wajar aja sih kalau dapat penghargaan.
BalasHapusAq sering baca review film parasite ini tapi sampe sekarang belum sempat nonton filmnya, padahal kalo baca dari reviewnya film ini bagus banget.
BalasHapusaku sudah nonton film parasite ini mbak
BalasHapusmemang seru ceritanya
bagus
penuh hikmah
Sukses ya Mba buat lombanya di Bacaterus.
BalasHapusSuka banget baca review tentang Film Parasite ini. Salah satu film yang memang "menggemparkan" dan banyak dibicarakan, termasuk ditayangkan di blog.
Baru di sini aku menikmati intensitas informasi yang jelas namun padat dan nggak berat di satu bagian.
Semangat ya.
Aku baru tahu kalau MEMORIES OF MURDER juga besutan sutradaranya Parasite. Berarti emang kalau bikin film keren2 ya kualitasnya. Jadi pengen nonton film besutan sang sutradara lainnya :)
BalasHapusYa ampun ini kok bener banget ya filmnya. Yg kaya sikapnya miskin bgt sementara sebaliknya malah menjaga kehormatan bgt . .Banyak terjadi di dunia nyata. Agak horror jg ya filmnya
BalasHapusKeren ni filmnya. Wajib nonton deh. Ohya kalau mau nonton film ini bisa di netflik ya?
BalasHapusSudah Lma pengen nonton tapi belum dapat link nontinnya, ternyata banyak banget ya penghargaan yang didapat film ini
BalasHapusmemang luar biasa mind blowing sih ini film, aku jarang nonton film korea. Tapi karena ramai diperbincangkan, aku coba tonton
BalasHapusBagus bgt nih jln ceritanya. Dan ending dari ceritanya pun menginspirasi bgt. Jd penasaran pgn nonton deh
BalasHapusLEGEND sih Parasite ini (kayak BTS ~ahem). Rugi banget kalo belum nonton.
BalasHapusSaya bukan pernikmat film atau drama Korea, tapi membaca ulasan panjang yang menarik bikin saya pengen nonton Parasite malam ini juga. Keren banget bikin penasaran bin kepo endingnya seperti apa.
BalasHapusCoba aja nonton kak. Pasti bakal speechless banget dengan alurnya. Apalagi dengan endingnya yang benar2 tidak terduga :D
Hapusdark banget sih ini. gak salah dapat banyak penghargaan dunia. aku juga suka banget.
BalasHapusAku belum pernah nonton film ini, sampai habis. tetapi beberapa hari yang lalu, ada lewat di beranda facebook, sekilas melihat.
BalasHapusEh ternyata itu film parasite. Asli keren sih akting para keluarga ini, seolah gak kenal di rumah majikanya hihi, kocak juga.
AKu ga terlalu suka korea..
BalasHapustapi baca sinopsis ini jadi tertarik.. mungkin karena ini banyak dibicarakan oleh orang2 yahh