Naik gunung adalah salah satu kegiatan yang sangat saya sukai dalam lima tahun terakhir.
Semua bermula di tahun awal tahun 2016, saat saya dan lima rekan kerja saya merasa bosan dengan rutinitas kantor. Kami pun iseng untuk mendaki gunung Panderman.
Kebetulan kami tinggal di Malang, hiking ke Panderman yang ada di Batu tentu bukanlah perjalanan jauh. Dengan persiapan yang amat singkat, kami berangkat Sabtu sore itu, ketika hujan turun deras sedari pagi.
Ini adalah kali kedua saya ke Panderman setelah sebelumnya cuma sampai di Latar Ombo. Kali ini kami berenam langsung fokus untuk mencapai puncak Basundara. Membentang setinggi 2.045 meter di atas permukaan laut, Basundara adalah pilihan terbaik membuka tahun 2016 yang saat itu masih hujan deras di bulan Januari.
Menuju Basundara saat hujan badai mulai usai |
Tapi perjalanan santai itu berubah menjadi sebuah perjuangan kala hujan deras mengguyur Panderman, ketika kami bermalam di Latar Ombo. Tenda yang basah, hawa yang dingin, suara serangga hutan dan aroma pepohonan pinus seolah mengejek kami. Masih kuatkah tekad kami sampai Basundara?
Kami cukup lega ketika hujan berhenti esok paginya, dan kami memutuskan untuk lanjut ke Basundara. Namun di tengah perjalanan, hujan badai mengguyur. Saya sangat ingat waktu itu kala batas antara ketakutan dan kematian begitu tipis, karena jarak pandang membuat saya tak bisa menemukan rekan. Hanya doa yang bisa dipanjatkan saat saya duduk di tengah lebatnya hutan Panderman.
Sambil menunggu rekan yang mungkin entah ada di depan atau di belakang, saya cuma bisa bersandar di batang pohon rasamala yang menjulang kokoh tak bergeming meskipun hujan badai. Ditemani cacing-cacing hutan yang gemuk dan jatuh di aliran air, saya bersyukur karena masih banyak pohon-pohon besar di sepanjang jalur pendakian.
Bagaimana jika pepohonan ini tak ada?
Bagaimana jika di sepanjang jalur itu gundul?
Bagaimana jika perlindungan hutan di Indonesia tak berjalan sebagaimana mestinya?
Mungkin saja, saya akan tergelincir di lereng Panderman.
Pengalaman di Panderman itu seolah membuka mata saya, bahwa mendaki gunung bukan cuma sekadar melangkahkan kaki menuju puncak. Empat bulan berselang, kini giliran gunung tertinggi di Jawa yang saya datangi.
Menjulang hingga 3.676 meter di atas permukaan laut, Semeru memang jadi impian bagi para pecinta alam. Kali ini saya menuju Mahameru dengan rombongan yang lebih besar yakni delapan orang, yang masih sama-sama rekan kerja.
perjalanan menuju Ranu Pane |
Perjalanan dari pasar Tumpang menuju Ranu Pane pun kami lewati dengan jeep terbuka. Ketika mobil memasuki Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), saya disuguhkan pada hamparan hutan rimbun, yang sangat sejuk. Pemandangan yang mungkin tak akan pernah saya lupakan. Pemandangan yang membuat saya sadar, kalau saya mencintai Indonesia.
Sebagai kawasan dengan tipe ekosistem sub-montana, jalur TNBTS menuju Semeru memiliki kekayaan flora yang mungkin membuat siapapun rindu. Aroma khas kawasan hutan dengan suara serangga, seolah menyeruak di balik rimbunan cemara gunung, rasamala atau jamuju. Pepohonan seolah menyambut kami yang ingin menyapa Mahameru di bulan Mei itu.
Masihkah terbesit asa, anak cucuku mencumbui pasirnya? Di sana, nyalimu teruji. Oleh ganas cengkeraman hutan rimba ~ Mahameru (Dewa 19)
Ada kesedihan yang saya rasakan jika mengingatnya. Apalagi jika mengingat Semeru saat itu baru saja mengalami kebakaran hutan. Kepedihan yang muncul di balik banyak pertanyaan.
Sampai kapan hamparan hutan ini bisa membentang dengan damai?
Sampai kapan kami para manusia bersikap sombong dan melupakan hutan yang selalu memberikan kehidupan?
Haruskah saya menjadi pemimpin negeri ini untuk melakukan perlindungan hutan di Indonesia?
Baca juga:
- Air Terjun Watu Ondo, Si Kembar Cantik di Kaki Gunung Welirang
- Makna Lagu 'Donna Donna': Tak Cuma Anak Sapi dan Burung, Tapi Takdir Tuhan
- Review 'THE SCIENCE OF FICTIONS' (2019): Hiruk-Pikuk Sejarah yang Belum Tentu Benar
Jika Saya Jadi Pemimpin, Saya Akan Belajar dari Fans Kpop
Menjadi pemimpin lebih dari 200 juta orang Indonesia, tentu bukan hal mudah. Jangankan 200 juta orang, memimpin rombongan naik gunung yang cuma setengah lusin saja tidak pernah saya lakukan.
Satu-satunya kegiatan kepemimpinan yang pernah saya lakukan hanyalah saat memimpin rombongan ELF (fans Super Junior) ketika menonton konser di Jakarta, beberapa tahun silam.
Mungkin banyak di antara kamu yang akan mencibir perilaku saya. Menyukai kok idol K-Pop. Suka kok sama laki-laki plastik, nge-fans kok sama cowok cantik.
Percayalah, kalimat-kalimat itu sudah saya dengarkan ratusan kali.
Tapi bagaimana kalau saya mengajak kalian untuk belajar dari fans KPop dalam hal mencintai hutan? Mencintai alam? Mencintai Indonesia?
Lah, kenapa harus fans KPop?
Karena para fans KPop itu, anak-anak muda yang kalian anggap tidak berguna itu, pernah membuktikan kepedulian mereka kepada alam, atas nama cintanya pada sang idola.
Kado hutan Always-GD untuk G-Dragon © Koreaboo |
Tahun 2014, sekelompok fans G-Dragon memberikan hadiah kepada leader Big Bang sebuah hutan bernama G-Dragon Forest di Yeouido, Seoul. Hutan itu hasil kerjasama Always-GD (kelompok fans G-Dragon) dengan Tree Planet, organisasi yang fokus menanam dan memelihara ruang hijau di kawasan Metropolitan. Hutan ini dibeli Always-GD berkat donasi yang terkumpul.
Lalu pada 2017, Always-GD kembali bekerjasama dengan Tree Planet untuk membeli sebuah hutan di pulau Jeju. Hutan yang diberikan sebagai hadiah ulang tahun G-Dragon ke-29 itu ditanami 50 pohon jeruk.
Kado hutan Always-GD untuk G-Dragon |
Leader dari boyband KPop yang tengah populer saat ini, BTS, yakni RM juga mendapatkan kado hutan di tahun 2019 dan 2020 ini. Hutan pertama yang bernama BTS RM Forest No.1 ini terwujud berkat donasi sekitar 250 penggemar dan mengumpulkan uang 11,1 juta won (sekitar Rp133 juta). Terletak di depan menara jam Taman Jamsil Hangang, ada sekitar 1.250 tumbuhan jenis spirea prunifolia ditanam di hutan tersebut.
RM Forest No.1 © Yonhap |
Saya tak akan memaksa kamu atau kalian untuk ikut menjadi fans Kpop, tidak, tak usah, tak perlu.
Yang saya mau hanyalah mencoba mengikuti kegiatan positif para fans dalam hal perlindungan hutan di Indonesia. Terutama jika kamu adalah milenial atau generasi Z, inilah saatnya peran generasi muda sangat penting dalam menyelamatkan hutan.
Coba jawab, berapa banyak uang dari kantongmu yang mengalir untuk membeli barang branded entah kosmetik atau item fashion? Berapa besar uang saku untuk beli boba dan nongkrong di coffee shop?
Memang, itu semua adalah hak kalian. Kalian bebas mau menggunakan uang bahkan untuk beli produk lucu di markeplace.
Tapi bagaimana jika sedikit dari sejumlah uang itu dialirkan untuk donasi kebutuhan hutan? Bagaimana jika sekian persen dari itu dimanfaatkan untuk menanam hutan seperti yang dilakukan oleh fans KPop? Bagaimana jika di setiap gelas es kopi boba, di setiap struk pembelanjaan kosmetik branded ada sejumlah donasi wajib untuk konservasi hutan?
Inilah fokus paling utama seorang pemimpin.
infografis by: Arini Maulidia |
Seorang pemimpin harus sadar bahwa hutan memiliki fungsi yang sangat vital di seluruh dunia. Sekitar 1,6 miliar manusia di Bumi, bergantung pada hutan. Kembali ke pelajaran IPA saat SD, hutan dalam hal ini tumbuhan, menggunakan CO2 (karbondioksida) yang berbahaya bagi manusia dan hewan untuk menjadi O2 (oksigen) yang dibutuhkan manusia dan hewan lewat proses fotosintesis.
Bahkan lewat penelitian terungkap bahwa satu pohon besar bisa menghasilkan 1,2 kilogram oksigen per hari untuk kebutuhan bernapas dua orang manusia.
Bayangkan, jika mendapatkan oksigen setiap hari secara gratis berkat pepohonan yang ada di sekitar. Bagaimana jika pohon-pohon itu lenyap seluruhnya? Haruskah kita membawa tabung oksigen di ransel untuk bepergian?
Haruskah kita membeli oksigen untuk bernapas jika pepohonan tak lagi rimbun?
75 Kali Luas Yogyakarta Sudah Hilang Dari Indonesia
Ide seperti fans KPop yang membelikan hutan itu sebetulnya bukanlah hal baru. Dalam perayaan Hari Hutan Indonesia pada 7 Agustus 2020 kemarin, sebuah program Adopsi Hutan dirilis sebagai gerakan gotong royong menjaga hutan. Memanfaatkan platform Kitabisa, kalian bisa menyalurkan donasi semampunya untuk konservasi hutan. Program ini jadi bukti penting akan peran generasi muda pada negeri ini.
Namun sebagai seorang pemimpin, menjadikan Adopsi Hutan sebagai program yang memiliki aturan wajib selayaknya pajak, bukanlah hal berlebihan. Sudah saatnya kita ajak milenial dan generasi Z untuk terlibat aktif dalam mencintai hutan Indonesia.
Andai saja Rp500 dipotong untuk donasi perlindungan hutan di Indonesia dari pembelian es kopi boba atau skincare, bayangkan saja jika ada 100 transaksi dalam sehari, sudah Rp50 ribu terkumpul. Kalau satu bulan? Jadi Rp1,5 juta. Ini dari 100 transaksi saja yang mungkin dibukukan oleh sebuah coffee shop.Berapa jumlah coffee shop di Indonesia? Berapa jumlah penjual barang branded favorit anak muda? Ratusan? Ribuan? Tentu saja artinya akan ada dana yang luar biasa besar terkumpul dari kantong generasi muda. Yang mana bisa menghijaukan kembali ratusan hektar hutan di Indonesia yang semakin lama semakin berkurang.
Ask not what your country can do for you, ask what you can do for your country ~ John F Kennedy
Forest Watch Indonesia (FWI) mencatat selama 75 tahun Indonesia merdeka dengan tujuh kali Presiden berganti, hutan alam di negeri ini sudah berkurang lebih dari 23 juta hektar. Jumlah itu bahkan setara dengan 75 kali luas provinsi Yogyakarta. Yang lebih mengerikan, data ini mencatat kehilangan di kurun waktu 2000-2017 saja.
Lebih lanjut, FWI melakukan kajian di periode 2013-2017 dan menemukan fakta bahwa angka deforestasi hutan alam Indonesia mencapai 5,7 juta hektar yang entah disebabkan oleh illegal loging, atau memang sudah 'direncanakan menghilang'.
Kini dengan data Direktorat
Jenderal PKTL KLHK bahwa luas lahan berhutan di seluruh Indonesia pada
tahun 2019 tinggal 94,1 juta hektar, maka itulah yang harus kita
selamatkan. Jumlah itulah yang harus dijaga dan semakin dikembangkan untuk generasi Alpha dan seterusnya.
Seolah berpacu dengan waktu, kini semakin gawatnya tingkat deforestasi, hutan-hutan Indonesia jelas akan makin gundul yang artinya bencana bisa datang kapanpun. Banjir, tanah longsor dan kebakaran hutan adalah tiga bencana alam paling mengerikan sebagai dampak berkurangnya hutan. Bagaimana kalau ketiga hal itu terjadi di gunung-gunung favorit anak muda seperti Semeru, Lawu, Penanggungan, Merbabu, Kerinci hingga Rinjani?
Negeri ini akan kehilangan generasi yang mencintai Indonesia.
Negeri ini akan kehilangan generasi yang suka mendaki gunung karena hutan-hutan telah tiada.
Mungkin Tuhan mulai bosan, melihat tingkah kita. Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa. Atau alam mulai enggan, bersahabat dengan kita. Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang ~ Berita Kepada Kawan (Ebiet G. Ade)
Karena itulah, supaya kita bisa bernapas, supaya kita bisa merasakan mencumbui Indonesia dengan mesra, mari kita terlibat dalam perlindungan hutan di Indonesia. Jika memang itu semua bisa saya lakukan lebih baik ketika menjadi pemimpin, kenapa tidak? Saya akan menjadi pemimpin yang mengajak kamu semua, untuk semakin mencintai pohon dan tentunya hutan.
Satu pohon, bisa memberi napas sepasang manusia. Dengan 200 juta penduduk Indonesia yang sadar akan pentingnya menanam atau melindungi satu pohon, kita akan menyelamatkan peradaban seluruh umat manusia di dunia.
Jadi teman-teman, yuk bareng-bareng menjadi bagian GOLONGAN HUTAN, buktikan kalau milenial dan generasi Z penggemar K-Pop punya sumbangsih besar pada lingkungan dunia.
Kereeen bangeeet omooo kado hutan. Ini sih keren banget gerakannya. Jadi inget dulu pernah juga jadi panitia menanam pohon dan itupun gerakannya dari donasi 10rbuan lho. Hal kecil tapi impactnya besar apalagi untuk daerah rawan longsor
BalasHapusJadi ingat almarhumah ponakanku. Bukan fans Kpop tapi penyuka gunung...
BalasHapusWow keren banget ya ngasi kado hutan gitu
BalasHapusBumi pasti ikut tersenyum bahagia karena makin hijau
Semoga kesadaran akan pentingnya hutan ini makin meluas ya
Mari jadikan bumi kita tempat yang nyaman untuk kelangsungan masa depan dengan udara yang segar
Hei, Arai!
BalasHapusGilak! 75 kali luas Jogja hilang dari Indonesia?? Gimana lagi daerah lain ya.
Btw, itu Fans KPop kok keren skali sih, dan patut mencontoh ya memang. Supaya kehidupan hutan kita terjaga dan makin bertumbuh :D
Wah mbak arai kpoper juga ternyata, sebagai penyuka korea, setuju banget same statement nya mba, banyak hal positif yang dapat kita ambil dari mereka..
BalasHapusBromo punya kenangan tersendiri buatku, dan siapa lagi yang melindungi hutan kalau bukan diri kita.. kita semua... Ya kan kak?
BalasHapusPengalaman yg ga akan terlupakan ya mba, ga kebayang klo aku disitu bsa tepar dluan pasti
BalasHapusKorea juga selalu bikin takjub dengan alamnya yang masih oke. Meskipun resort dimana mana tapi kayak ngga ngerusak alam sekitarnya. Apa cuma keliatan dari sini aja ya. nggatau dalamnya kayak apa sih. Dilema memang, seolah kampanye hutan ini masih dianggap seperti bergerak menuju kemunduran
BalasHapusAku setuju kak dengan idenya, kalau setiap transaksi konsumtif misalkan dipotong 500 rupiah, mungkin Indonesia akan semakin hijau. Kami di Batam termasuk yang merasakan benar manfaat hutan, terutama untuk dam penampungan air, saat dam mulai gundul air pun sangat sedikit, dan kalau hujan banjir sudah biasa, sedih.
BalasHapusaku yg tinggal di jogja lalu ngitung luasnya, ih ini mah gede banget banget kak.. Kado hutan ini padhal tentu saja mahal, tapi memiliki ide membeli hutan benar-benar cemerlang.
BalasHapusBukan pecinta boba dan minuman sejenisnya sih, tapi emang minuman yang kayak gitu mahal banget menurutku. Sehabis minum itu, aku mikirnya, uangnya padhal bisa buat beli sekilo apel atau yaaa ternyata malah bisa banget disumbangin yaa.
Sedih dan gemes lihat keadaan sekarang memang perlu tindakan, seenggaknya dengan ikut donasi hutan atau tindakan2 kecil yang mampu membantu bumi lebih sehat yaa
siapapun memang bisa andil dalam melindungi hutan dan bumi. kita juga mulai ya dari rumah, aku tuh gemes sama pemakaian tisu dan kapas. pelan-pelan mulai ngruangi dan beralih ke lap
BalasHapusDuh fans kpop memang dari dulu aku dengar banyak positifnya ya. Galang dana dll itu menggugah banget. Mana tau kelak indonesia pun bisa patungan beli hutan ya
BalasHapusAku keren banget itu. Jadi pengen ih naik gunung juga. Zaman kecil dulu aku sering main di alam. Semenjak dewasa udah gak pernah sama sekali.
BalasHapusEkh kami juga pernah bikin acara serupa untuk ulang tahun Nicky Byrne Westlife tahun lalu, bergabung dengan fans westlife dari negara negara lain, ngumpulin uang untuk membeli pohon untuk ditanam.
BalasHapusiya loh, waktu itu aku lihat sendiri di twitter fans kpop ikut naikin hashtag tentang hutan. keren banget kepedulian dan solidaritasnyaa..
BalasHapusWah salut banget dengan aksi yang dilakukan fans kpop. Patut ditiru nih dengan aksi positif yang mereka lakukan dalam mencintai hutan dengan menaman pohon.
BalasHapusMenghijaukan bumi akan berdampak bagi kehidupan kita. Salut dengan kegiatan pecinta alam yg ttp peduli dgn pelestarian hutan.
BalasHapusMelestarikan hutan berarti menyelamatkan bumi ini dari bencana yg akan terjadi. Aku salut deh sama usaha fans kpop dalam melestarikan alam
BalasHapusMemang kita sebagai rakyat Indonesia yg harus melestarikan hutan..mungkin sumbangsih kita kecil di mata pemerintah namun jika dikali puluhan juta bisa berapa hektar yg terselamatkan
BalasHapusSaya akan share ini, ayo kita buat juga di Indonesia. K-pop-ers beli hutan, aiapa takut! Bayanginnya aja sekarang sudah excited.
BalasHapusDipoint pertanyaan ini saya paling ngeri baca artikelnya:
BalasHapus"Bagaimana jika pepohonan ini tak ada?
Bagaimana jika di sepanjang jalur itu gundul? "
Seolah-olah saya membayangkan, jika hujan badai dan kabut datang, dan tidak ada tiang penopang disitu untuk melindungi diri, maka bagaimana nasib mbak Arai dan kawan2nya?
#Shok baca bagian yang itu :) dan seolah-olah saya diajak untuk ikut bernostalgia pada kejadian saat itu.
Sudah kubaca artikel di atas, keren sekaleee :)
Menarik artikelnya mba,para fans K-Pop aja bisa sebegitunya sampe memberikan hutan ya ke leader boyband. Kita pun sudah seharusnya semua turun tangan untuk mendukung agar hutan tetap terjaga. Tanpa hutan tentu kehilangan paru-paru dunia.
BalasHapusPengalamannya menarik dan cukup bikin spot jantung ya mba. Hahaha. Saya pun dulu hobi nanjak, sepanjang 2003-2010. Setelah itu sibuk kerja, wara-wiri sana sini, menikah, punya anak, akhirnya hobi naik gunung tenggelam entah sampai kapan lagi bisa mengulang hal sama.
BalasHapusBiasanya saya naik gunung kalo lagi libur semester, atau kalo lagi stres. Iya, naik gunung bisa menghilangkan stres. Menarik Panderman ini. Sayangnya saya belum pernah ke sana.
Saya juga fans K-Pop kok mba. Saya VIP. Jangan salah loh, fans K-Pop itu loyal2 dan loyalnya itu kebanyakan positif. Kalo fans K-Pop saja bisa sekontributif itu buat hutan, kenapa kita gak kan? Apalagi kita yg jelas-jelas tinggal di Indonesia, negara dengan luasan hutan tropis besar di dunia. Harusnya lebih banyak andil.
Kerwn sih ini... Saya jd tau sisi lain dr perKPop an. Jadi ikut salut juga. Ayok dong selain fans lagu dan orangnya, ikuti juga mreka jaga hutan 😀🙏
BalasHapusIyaaa, fans kpop kalau biasnya ultah sering ngadain project lingkungan ya, kayak donasi untuk beli dan tanam bibit pohon. Bagus banget itu jadi nggak cuma sekedar nge-idol tapi juga melakukan aksi nyata yang positif.
BalasHapusUps jangan salah sangka sama K-Pop...hehe... pas demo pro rakyat yang RUU Omnibus Law tempo hari teteup ada juga fangirl nya K-Pop turut andil. Anak saya yang fans nya BTS, NCT dan TXT bilang kl mereka tuh peduli sama isu2 sosial.
BalasHapusMungkin karena di Indonesia "hutan" adalah sesuatu yang biasa dan stigma "hutan" sebagai nafas manusia belum sampai kedalam pemikiran penduduk Indonesia. Bagus juga kalau ada pemimpin yang menginsiasi gerakan mencintai hutan menggunakan influencer milenial supaya dapat membangkitkan kesadaran masyarakat pentingnya menjaga hutan. Namun menurut saya senadainya jadi pemimpin , buatlah kebijakan yang pro melilindungi hutan, karena seribu gerakan mencintai hutan tak ada artinya kalau tidak diimbangi dengan kebijakan menjaga hutan dari pemimpinnya.
BalasHapusSaya bukan penggemar KPOP hanya karena alasan tidak paham dan kurang update. Tapi saya selalu salut sama fans KPOP. Dukungan mereka itu nggak setengah-setengah pada idolanya. Bayangkan saja jika hal tersebut terjadi di Indonesia. Gila, pasti banyak kebaikan untuk negeri ini.
BalasHapuswah, besar juga ya laju deforestasi di Indonesia ya mbak. Ngeri juga. ah, mudah-mudahan kita bisa segera sadar dengan persoalan ini
BalasHapusresiko yang harus di terima oleh anak cucu di masa depan adalah phon di tebang bencana datang, andaikan mereka tau dan paham betul menanam pohon untuk menjadi hutan butuh waktu lama hingga puluhan tahun, karena efek menanam pohon adalah menyelamatkan masa depan anak dan cucu kita semua dari bencana alam
BalasHapusSalut dengan fans K-Pop. Tapi bener koq, saya sangat setuju jika pembelian makan & minum saya dipotong untuk donasi bagi pelestarian hutan dan juga penghijauan kembali.
BalasHapusBaru kemarenan ini saya melihat video orang yang naik ke Mahameru, sembari diiringi lagu Mahameru Dewa. Ternyata disana dingin banget ya.
BalasHapusJadi kebayang perjalanan Amel naik ke Panderman pas cuaca buruk.
Anw idenya fresh banget, dan memang sebaiknya pemerintah bisa memanfaatkan yang trend ini untuk kepentingan yang lebih besar dan urgent seperti misalnya penyelamatan hutan.
Dengan begitu masyarakat yang mengkonsumsinya merasa mereka juga sudah berperan dalam aksi ini, sehingga jika ada aksi serupa mereka pasti akan mendukungnya karena sudah familiar.
Semoga menang yaa
Saya takjub banget baca artikel mb nih sekaligus ga nyangka kalau fans K-Pop juga bukan sekadar happy-happy aja, mereka juga melakukan hal positif banget yaa untuk hutan dan lingkungan aahh semoga makin banyak hal positif lain yang bisa dilakukan yaa mb.
BalasHapusNah ini baru fans yang keren... Entahlah kenapa diluar sana k pop selalu dihubungkan dengan cerita miring padahal ini salah satu bukti kado terindah buat bumi ya kak
BalasHapusKok terharu bacanyaaa...
BalasHapusHutan Indonesia itu jantung dunia Jadi kalau hutan kita terluka maka dunia pun akan merana..
BalasHapusAku suka sedih itu kalau dengar ada hutan yang kebakaran padahal kebakaran nya pun berhektar2 loh luas banget..
Semoga hutan kita tetap selalu Lestari dan kita bisa mewariskan keindahan hutan kita itu kepada anak cucu kita, bukan sekadar bangunan-bangunan yang menjulang tinggi..
Perlu banget kita mencintai hutan dan menjaganya bersama, sebab hutan merupakan paru2nya dunia, smg masyarakat makin sadar akan perlunya hutan.
BalasHapusBagus juga ya ide dan juga aksi nyata yang telah dilakukan para fans K-POP itu untuk melestarikan hutan. Coba ya hal ini di tiru para fans di negara kita.
BalasHapusMiris juga setiap kali membaca berita/artikel tentang kerusakan hutan di negara kita, entah karena pembakaran maupun pembalakan liar
Izin share tulisan ini ya mba. Biar makin banyak yang paham dan sadar bahwa keberadaan fans K-POP juga memberikan dampak positif. Nggak cuma dipandang sebelah mata karena hore-hore doang.
BalasHapusKeren banget ini. Jadi fans kpop bukan sembarang fans ya kak. Ada hal positif yang mereka lakuim bersama.
BalasHapusHeh plastik
BalasHapusTeruntuk penggemar siapapun diluar sana.
BalasHapusBerkontribusi membangun negeri impian memang susah. Selalu saja ada masalah di belakang atau samping. Menyerah? Jangan masukkan dalam kamus, itu kata-kata busuk. Tetap setia, tetap kontribusi, tetap menjadi diri sendiri.
Dari kpop fans yang kalem-kalem wae.
P. S: artikel ini menambahkan ilmu kehutanan dan gunung kedalam kamusku. Makasi author
Aku kok pingin jadi fans kpop garis keras kalau kegiatannya seperti itu. Bermanfaat banget untuk lingkungan euy... Keren sih idolanya. Bisa membuat fansnya rela melestarikan hutan.
BalasHapusSebagai mantan penggemar BIGBANG, yang juga suka GD, kenapa aku baru tahu kalo fansnya kasih kado hutan ya? Ini keren banget. Asli keren.
BalasHapusSetauku fans Kpop emang keren gerakannya. Mereka juga biasanya kasi beras kan ya, beras-beras yang dibeli ini kan juga membantu petani Korea. Bukan masalah nominalnya, tapi awarenenss dan kemauan berbagi ini yang luar biasa. Sementara fans Indonesia masih kasi hadiah ke idol mereka, tengah malam, surprise party, masih gitu2...well not all but most of them.
Perlu banget belajar dari fans K-Pop