air terjun Watu Ondo |
Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu) memang gudangnya tempat wisata alam. Mau pantai, gunung, bukit bahkan air terjun, Malang Raya menyediakannya. Kali ini, saya mau ajak kalian ke air terjun Watu Ondo, yang dalam beberapa tahun terakhir makin hits di media sosial berkat milenial dan gen Z.
Kendati mulai hits, dibandingkan dengan nama-nama air terjun alias coban lain di kawasan Malang Raya, Watu Ondo mungkin kalah termahsyur. Kamu tentu tahu soal Coban Rondo, Coban Pelangi, Coban Talun, Coban Pitu, Coban Putri sampai Coban Rais. Namun Watu Ondo? Siapa dia? Secantik apa dia?
Jawabannya adalah cukup cantik untuk membuatmu ingin kembali datang.
Baca juga: Makna Lagu 'Donna Donna': Tak Cuma Anak Sapi dan Burung, Tapi Takdir Tuhan
Saya sendiri datang ke Watu Ondo bersama teman saya Keyla pada Februari 2019 lalu. Waktu itu Keyla sedang mencari lokasi untuk syuting film pendeknya. Sebagai pengangguran, saya yang juga sudah cukup lama tidak travelling, akhirnya mengiyakan ajakannya, selain memang tertarik dengan nama Watu Ondo yang belum pernah saya dengar sebelumnya.
Bersama, kami dua perempuan jomblo kala itu (sampai sekarang), berangkat mengendarai sepeda motor dari kawasan Kabupaten Malang menuju perbatasan Kota Batu dan Mojokerto.
Kenapa Disebut Air Terjun Kembar Watu Ondo?
© Instagram @prianto_o |
Seperti air-air terjun alias coban-coban lain di Malang Raya yang punya nama unik dan makna khusus, begitu pula dengan air terjun Watu Ondo. Bahkan, Watu Ondo kerap dijuluki sebagai air terjun kembar.
Rupanya, Watu Ondo sendiri sebetulnya adalah bahasa Jawa yang memiliki arti tangga batu. Disebut tangga batu, karena merujuk pada anak tangga berbatu yang tertata rapi menuju lokasi air terjun.
Sementara julukan air terjun kembar, karena memang terdapat dua air terjun yang saling berdampingan di Watu Ondo.
Untuk air terjun di sisi kanan, mempunyai ketinggian 15 meter sedangkan kembarannya di sisi kiri lebih tinggi yakni mencapai 69 meter. Dibandingkan dua air terjun di dekatnya yakni Coban Rondo (84 meter) dan Coban Talun (75 meter), air terjun Watu Ondo memang lebih pendek.
air terjun Watu Ondo dari ketinggian |
Kendati demikian, keindahan Watu Ondo tak bisa diremehkan, apalagi terletak antara hutan belantara Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo. Kamu yang ingin berbasah-basah ria di aliran air yang tidak terlalu deras, bisa duduk-duduk cantik di air terjun sebelah kanan. Tapi kalau ingin dapat foto keren dan menikmati aliran yang cukup deras, pilihan saya jatuh ke air terjun sebelah kiri.
Ngapain Aja Sih di Air Terjun Watu Ondo?
Tentunya tujuan utama saat ke air terjun Watu Ondo adalah merenungkan nasib main air. Tak perlu cemas kalau kamu bawa anak kecil, karena meskipun punya ketinggian berbeda, karakteristik airnya cukup tenang. Bahkan aliran kedua air terjun ini saling bertemu di satu telaga kecil yang cukup dangkal, sehingga kamu bisa berendam tipis-tipis.
aliran air terjun sebelah kiri |
Kalau kamu ingin lebih seru main air bahkan mandi, ada kolam di bawah air terjun kiri. Yang cukup menarik, di antara kedua air terjun kembar Watu Ondo ternyata ada dua buah goa yang oleh warlok (warga lokal) disebut goa Jepang. Banyak yang bilang kalau goa Jepang itu sering dipakai sebagai termpat persembunyian dari kaum penjajah, sekaligus menyimpan bahan makanan.
Hanya saja sekarang kamu tidak bisa masuk ke dalam goa misterius itu, karena sudah tertutup oleh rumput liar.
Baca juga: 8 Drama Korea Tentang Kesehatan Mental yang Wajib Kamu Tonton
Tak mau basah karena tidak bawa baju ganti? Tenang saja! Seolah tak mau kalah dengan spot wisata lain di Malang Raya, pengelola Watu Ondo juga menyediakan beberapa lokasi selfie menarik yang tentu sangat kekinian kalau kamu posting ke media sosial.
spot selfie di Watu Ondo |
Ingat satu pesan saya, pastikan mempunyai fisik dan otot kaki kuat terutama jika ingin pulang. Karena tangga batu yang harus dilewati dari lokasi air terjun ke area parkir cukup bikin saya gempor.
Apalagi mengingat bobot tubuh saya saat itu hingga kini sudah melebihi berat badan ideal, dan saya yang mantan pecinta gunung ini jarang olahraga, naik-turun tangga batu bisa membuat napas jadi satu-satu saat kembali ke parkiran sepeda motor.
Beruntung di sepanjang jalan ada beberapa pondokan yang bisa jadi tempat istirahat, tapi jangan ngaku kalau kamu kecapekan. Sebagai perempuan mandiri, kita kudu tetap jaga image.
Selain bermain air, foto dan hiking santai, kamu juga bisa menikmati ketenangan Tahura Raden Soerjo di warung-warung yang berada di dekat area parkiran kendaraan bermotor. Saat saya datang tahun lalu, warung yang ada memang tidak banyak. Hanya satu-dua warung dan cuma menjual makanan serta minuman sederhana seperti kopi instan dan beberapa makanan ringan.
Lokasi dan Akses Menuju Air Terjun Watu Ondo
Berlokasi di kaki gunung Welirang, sebetulnya menuju air terjun Watu Ondo tidaklah sulit. Tepatnya ada di Dusun Sendi, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, kamu bisa datang dari arah Batu atau Mojokerto dengan kendaraan pribadi.
air jernih di Watu Ondo |
Tenang saja, akses jalan menuju air terjun Watu Ondo sudah diaspal sehingga bisa datang menggunakan kendaraan bermotor roda dua atau roda empat.
Sepanjang jalan menuju Watu Ondo, kamu akan menembus hutan belantara Tahura Raden Soerjo yang pepohonannya begitu rimbun dan sejuk. Berikut adalah dua pilihan akses menuju Watu Ondo:
1. Dari Batu
Kalau kamu datang dari Batu, arahkan kendaraan menuju Selecta alias desa Bumiaji. Saat sampai di pertigaan Selecta, teruslah melaju lurus ke arah Cangar. Awas hati-hati, kondisi jalan menuju Cangar begitu berkelok tajam sehingga kamu harus waspada. Ketika sudah sampai Cangar, teruslah melaju di jalan perbatasan Malang-Mojokerto sampai melewati dua jembatan kembar. Obyek wisata ini berjarak 1-2 kilometer dari Cangar.
2. Dari Mojokerto
Air terjun Watu Ondo berjarak sekitar delapan kilometer dari ibukota Kecamatan Pacet atau sekitar tiga kilometer arah barat dari pintu masuk pemandian air panas Cangar, arah Mojokerto. Kalau kamu berangkat dari Mojokerto lewat Pacet, ikuti saja jalan menuju Batu hingga menemui papan nama Watu Ondo. Air terjun ini berlokasi di pinggir jalan sehingga sangat mudah ditemukan.
Baca juga: Pengalaman 12 Kali Steril Kucing dalam Setahun
Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk Watu Ondo
saya dan air terjun yang sama-sama sendiri
Meskipun saat ini sedang pandemi Covid-19, air terjun Watu Ondo tetap membuka pintu untuk kamu yang ingin mencari ketenangan di lereng Welirang. Tertarik datang? Obyek wisata ini buka setiap hari dari Senin-Minggu mulai pukul 08.00 - 17.00. Kecuali hari Minggu dan Senin, jam tutupnya lebih cepat jadi 16.30. Untuk HTM (Harta Tiket Masuk), cuma Rp10.000 per orang.
Saya waktu itu bersama Keyla datang pada hari Senin sekitar pukul 11.00, sehingga suasana yang terasa cukup sepi lantaran tidak sampai 10 pengunjung hadir bersama kami. Oiya, kalau kamu mengendarai sepeda motor dan hanya sendirian atau berdua, usahakan tidak terlalu sore di air terjun Watu Ondo, mengingat jalur pulangnya harus melintasi hutan dan jalan berkelok tajam yang menurun.
Nah, kapan kamu mau ke Watu Ondo?
Entah kenapa saya selalu takjub kalo melihat air terjun.
BalasHapusSukaaa dengan kanan kirinya yang adem.
Trus penginnya berlama-lama disitu :)
Wah, cocok banget ke Watu Ondo kak. Tempatnya dingin dn nembus hutan belantara hihi. Semoga pandemi segera usai dan bisa ke air terjun lagi yah kak
HapusMasyaAllah lokasi air terjunnya seksih 😍 pas di tengah tengah hutan, indahnyaaa
BalasHapusBener banget mbak, kalau perempuan ini si Watu Ondo pasti seksi banget. Meskipun nggak terlalu tinggi, tapi dikelilingi hutan rimbun yang benar-benar lestari
HapusCantik bgtttt.. kebayang segernya kena hepasan tampias air terjun. Saya suka main air terjun, tp br di sumatra utara dan aceh aja sebagian bsr hehe
BalasHapusWaah, saya malah belum pernah ke air terjun di Sumatera Utara dan Aceh, huhu. Palingan kalau air terjun Sumatera, cuma di lembah anai aja. Itupun waktu perjalanan dari Bukittinggi ke bandara Minangkabau, mau balik ke Jawa hahaha. Pengen sih main-main ke Singgalang lagi
Hapuscantik banget!!! beneran kembar yaaa.... kebayang segernya. di sini gak ada air terjun kembar.
BalasHapusIya mbak, memang berdampingan jadi disebut air terjun kembar heheh. Tapi kembar nggak identik, soalnya satunya tinggi, satunya lebih rendah hahaa. Yuk mbak Eka, main-main ke Malang
HapusCorona cepat pergi kangen jalan2
BalasHapusWatu Ondo ini dekat Coban Rondo ya mba? Saya baru tahu. Hihii. Saya baru pernah ke Coban Rondo saja beberapa tahun lalu.
BalasHapusdekat Cangar mbak. Kalau dari Coban Rondo agak jauh sih, mungkin butuh 1-1.5jam perjalanan hehe. Kuuy, kalau pandemi kelar langsung bablas ke Watu Ondo
HapusCakep bgt Masya Allah mbak arai..aku pengen bgt ke sana. Namun, perjalanannya biasanya ke tmpat nature begini berkelok2 deh iya kan? Adventure bgt ga? Apa jalannya bagus?
BalasHapusYuk mbaak, travelling ke Watu Ondo hahaha. Berasa duta Watu Ondo deh.
HapusPerjalanannya cukup berkelok dan sangat tajam. Kalau dr arah Batu, ngelihat sawah dan kebun buah. Kalau dr arah Mojokerto, nembus pepohonan rimbun. Saran kalau bawa mobil, kudu expert ya yang nyopir.
Tenang aja, jalanannya bagus kok, aspal semua. Lokasi Watu Ondo pinggir jalan raya. Jadi tinggal parkir kendaraan, udah deh jalan menelusuri tangga berbatu sekitar 10-20 menit buat sampe air terjunnya
Hayu atuh..beneran PGN ajaknkedua anakku mengenal kota batu deh...doakan segera selsai Pandemi kita kopdar di batu mbak Rai hihi
HapusSebenernya kalo traveling aq lebih suka ke tempat yang bernuansa alam kayak gini kak. Tapi sejak ada bayik dan ada pandemi juga alhasil libur lah kita jelong2nya. . Hihi
BalasHapusHahaha, bener kak. Pandemi ini yang bikin cuma bisa jalan2 virtual hihi. Kalau si bayi, semoga cepet gedee, biar bisa berpetualang sama mommy
HapusTinggi-tinggi banget air terjunnya ya. Duh, jiwa travelingku merontah liat artikel ini. Pengen menjelajah alam lagi. Tapi belum berani apalagi bawa anak-anak.
BalasHapusiya mbak. Kebanyakan di daerah Jawa Timur memang air terjunnya tinggi2. Semoga si kecil segera gede, pandemi kelar, travelling lagi haha
HapusAamiin, semoga bisa ke sana sekalian ngajak anak-anak ke kampung kakeknya di lamongan dan madiun. Hehehe..
HapusMasyaallah air terjun pun ada kembarannya ya Mbak... ini nih contohnya air terjun watu ondo. Lega saya gitu tau gak perlu cemas bawa anak-anak ya, karena airnya dangkal. Nice share tfs
BalasHapusiya kak, soalnya kanan kiri ada air terjun. Kembar tidak identik sih ya, beda tinggi hehe
HapusYuni pernah sekali ke air terjun. Tapi bukan air terjun watu ondo. Udaranya tu sejuk banget. Jadi pingin main ke air terjun watu ondo juga.
BalasHapusWatu Ondo itu bahasa Jawa kan artinya batu tangga bener nggak??
BalasHapusKalau diterjemahin satu-persatu emang gitu kak. Watu = Batu, Ondo = Tangga. Tapi waktu tanya ke pihak pengelola, nama Watu Ondo lebih kepada tangga berbatu menuju air terjun
HapusMau banget jalan-jalan ke watu Ondo ini. Unik ya dua air terjun letaknya berdekatan gitu. Lokasinya juga nampak masih asri, penih dengan semak-semak
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKeren banget ya mbak lukisan alamnya. Baik dari jauh apalagi dari dekat makin bikin takjub. Masya Allah... lihat fotonya aja udah seneng... apalagi sampai ke sana, ya,
BalasHapusWatu Omdo=tangga batu. Hmm.. Kalau di Jateng akan jadi Watu Ondo, ya.
BalasHapusMeski 69 meter juga pastinya sudah tinggi dan malah bisa difoto sampai atas. Bagus sekali. Saya jadi pengen jalan-jalan wisata alam lagi, nih. Ada puluhan coban di sini.
Watu Ondo ini lokasinya seberapa jauh dari Coban Rondo? Saya dulu kuliah di Malang, malah belum pernah kesini. Kelihatannya keren banget.
BalasHapusKalo pulkam mesti dijadwalkan main ke coban ini nih.
Kalau dari Coban Rondo sepertinya sekitar 30-45 menit perjalanan. Soalnya dari daerah Pujon, kudu ke arah Cangar sana bang, hehe
HapusOoh, ondo itu anda alias tangga ya hehe kirain apa gitu. Air terjunnya bagus, enak kalau berlama-lama disini kayaknya ya, sambil berendam tipis-tipis gitu.
BalasHapusHahah iya bang, ondo itu bahasa Jawa artinya tangga. Kalau diartikan kata-perkata memang jadinya batu tangga, tapi menurut info pengelola itu namanya merujuk pada batuan tangga atau tangga berbatu di sepanjang menuju air terjun
HapusWaktu ke Malang belum kesampaian wisata alam begini, cuma sempat makan bakso aja sama ke zoo-nya. Pas liat foto-foto ini kok asik banget, udah kebayang air terjunya adeemmm alias dingin banget pasti hihi
BalasHapusMalang udah jadi wishlist saya untuk jalan-jalan mbak. Kayaknya nggak ada matinya gitu untuk wisata alam. Nambah lagi satu tujuan kalo saya bisa ke Malang. Air terjun watu ondo ini cakep banget soalnya.
BalasHapusbelum pernah kesini mbak, dulu waktu masih tinggal di malang, mengunjungi coban coban udah ga asing lagi
BalasHapusaku kira ini awalnya di Batu, ternyata ada di perbatasan dengan mojokerto ya
Kalo liat air terjun jadi kangen nge-camp di gunung. Udah lama semenjak tahun 2019 gak pernah lagi nge-camp. Hemmm Mudah-mudahan tahun depan bisa
BalasHapusPerginya harus rame rame nih ya, kalau cuma berdua kayaknya serem karena terlihat sepi. Teringat kami pas pergi ke air terjun gak hari libur. wuih, aura dingin air terjun jadi seram.
BalasHapusBaca artikel kini jadi ngerasa 'healing' tersendiri. Lihat foto yang sejuk ijo-ijo. Sama ngebayangin tipis-tipis. Jadi kangen liburan.
BalasHapus